Sebuah Krisis PR
Manajemen Strategis dalam Krisis
1. Identifikasi Krisis
Pemberitaan BBC Indonesia pada 4 September 2016 , tim investigasi gabungan BBC dan Tempo memperoleh sejumlah dokumen, surat elektronik atau email, dan foto-foto dari seorang mantan petinggi di Sriboga Food Group Pizza Hut dan Marugame Udon yang menunjukkan adanya praktik penggunaan bahan makanan yang melampaui masa kedaluwarsa di sebuah jaringan restoran internasional. Sumber yang sudah bekerja lama di grup itu berbicara kepada tim BBC Indonesia dan Tempo dengan syarat identitasnya tidak dibuka
Dalam kasus di atas krisis yang terjadi pada Sriboga Group adalah krisis yang berada pada tahap akut karena sudah tersebar ke media massa. Tahap akut terjadi ketika orang mengatakan : telah terjadi krisis. Banyak perusahaan beranggapan pada tahap inilah krisis mulai terjadi karena tidak berhasil mendeteksi gejala krisis yang terjadi pada tahap prodromal. Pada tahap ini gejala yang semula samar atau bahkan tidak terlihat sama sekali mulai tampak jelas. Krisis akut sering disebut sebagai the point of no return, artinya apabila gejala yang muncul pada tahap peringatan (tahap prodromal) tidak terdeteksi sehingga tidak tertangani, maka krisis memasuki tahap akut yang tidak akan bisa kembali lagi. Kerusakan sudah mulai bermunculan, reaksi mulai berdatangan, isu menyebar luas. Namun demikian, seberapa jauh krisis menimbulkan kerugian sangat tergantung dari para aktor yang mengendalikan krisis. Salah satu kesulitan mengatasi krisis dalam tahap akut adalah intensitas dan kecepatan serangan yang datang dari berbagai pihak yang datang menyertai tahap ini. Kecepatan ditentukan oleh jenis krisis yang menimpa perusahaan, sedangkan intensitas ditentukan oleh kompleksnya permasalahan. Tahap akut bisa dikatakan sebagai tahap antara, dimana waktunya paling pendek diantara tahap tahap lainnya. Bila tahap ini tak terselesaikan maka akan meningkat ke tahap kronis.
2. Penetapan Tujuan
Dalam melakukan manajemen strategis saat terjadi krisis maka perlu ditetapkan beberapa tujuan sehingga dalam penyususan program dapat dilakukan secara struktur. Tujuan yang dilakukan pada Kasus Sriboga Group ini adalah :
1. Mengembalikan kepercayaan atau mengubah opini masyarakat serta mengembalikan citra perusahaan
2. Meningkatkan kembali penjualan
3. Mempertahankan loyalitas pelanggan.
3. Program & Sasaran
PROGRAM
Di dalam manajemen strategis , penentuan sasaran dan program sangat penting karena sebagai media untuk pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dari kasus Sriboga Group tersebut, perlu di tetapkan program dan sasaran untuk mengembalikan reputasi karena jika tidak dilakukan tindakan cepat untuk mengantisipasi krisi tersebut besar kemungkinan krisis akan berkembang dan dapat menurunkan reputasi perusahaan. Maka berikut adalah program yang dapat dilakukan oleh PR Sriboga Group.
Open House & Media Visit
Open House ini dilakukan untuk memperlihatkan kepada public bagaimana proses pembuatan dan bahan bahan dasar yang di gunakan oleh Sriboga Group dalam pembuatan Pizza dan Marugame Udon. Program ini adalah dilaksanakan dengan cara mengundang dan menerima tamu untuk keperluan pencitraan. Tujuan utamanya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan agar dikenal dan populer dikalangan masyarakat karena Program di atas juga mengundang media dengan tujuan untuk menyebarkan informasi pada khalayak sehingga di harapkan dapat mengembalikan kepercayaan dan merubah Opini negatif masyarakat menjadi positif terhadap kasus pemberitaan Sriboga Group. Tidak hanya itu,dengan kembalinya kepercayaan masyarakat tidak menutup kemungkinan target penjualan juga akan meningkat.
Tidak hanya open house dan media visit bekerja sama dengan sekolah-sekolah kejuruan untuk melakukan kunjungan industry juga perlu dilakukan untuk mempertahankan citra.
- Bekerja sama dengan sekolah Tata Boga untuk melakukan kunjungan Industri
Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama Perusahaan dengan Sekolah-sekolah Kejuruan di Indonesia yang berupa kunjungan pelajar khusus nya jurusan tata boga yang bertujuan untuk memperlihatkan proses produksi Pizza. Dimana seorang PR akan turun langsung memberikan edukasi dan informasi terhadap anak anak mengenai standar bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Pizza.
Selain Program di atas, kegiatan lain yang dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat adalah dengan mengadakan
event Cooking Kids & Mom.
- Cooking Kids And Mom
Event ini adalah sebuah kegiatan yang melibatkan kekompakan ibu dan anak. Dimana pada kegiatan ini anak akan belajar langsung membuat dan mengkreasikan pizza nya sendiri. Pada event ini selain kegiatan memasak, juga akan di adakan TalkShow yang mendatangkan pembicara Ahli Gizi untuk memberikan informasi kepada peserta tentang nilai Gizi yang baik untuk anak.
Kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility)
Kegiatan Amal kepada beberapa panti asuhan / bencana alam
Kegiatan amal ini dilakukan dengan cara menyumbangkan 5% dari keuntungan perusahaan untuk beberapa panti asuhan yang ada di Indonesia. Selain itu, juga akan di adakan kegiatan amal untuk membantu korban bencana alam. Dengan ketentuan, setiap pelanggan yang membeli paket Pizza maka mereka telah menyumbangkan Rp. 500,- .
Selain kegiatan kegiatan di atas, agenda lain yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
Publisitas, dimana Sriboga Group melakukan komunikasi kepada publik melalui media massa seperti facebook, twitter, instagram dll atau langsung face to face, dan tidak memerlukan suatu bayaran, baik dari pihak komunikator (PR) maupun dari pihak media massa yang bersangkutan. Dalam membangun citra lembaga instrument ini sering digunakan, terutama jika lembaga tersebut sedang dalam permasalah finasial (deficit).
Periklanan (Advertising), periklanan merupakan suatu kegiatan yang terkait dengan dua bidang kehidupan manusia sehari-hari, yakni ekonomi dan komunikasi. Dengan iklan citra suatu perusahaan bisa menjadi lebih baik. Iklan hanya menyebutkan sisi positif Sriboga Group. Iklan yang terus menerus yang ditayangkan dapat mempengaruhi pola perilaku,pandangan, serta kepercayaan masyarakat. Mungkin periklanan ini cara yang efektif namun biaya yang dikeluarkan pun juga tergolong mahal sehingga lebih efisien menggunakan publisitas melalui media massa dan melalui event-event.
Demonstrasi adalah sesuatu yang bisa mempercepat pengaruh terhadap khalayak sasaran serta meningkatkan citra yaitu demonstrasi. Dalam hal ini penglihatan, pendengaran, dan pemikiran publik bisa terkonsolidasi seketika sehingga menimbulkan penilaian yang bisa mendorong ke arah tindakan publik yang positif. Terutama pandangan atau image akan lebih baik terlihat oleh khalayak
Sales Promotion. Di samping untuk meningkatkan citra perusahaan, promosi juga akan dilakukan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan memberikan rangsangan atau bujukan yang membangkitkan pembelian.
SASARAN
Sasaran dari Program di atas adalah,
Sasaran Peserta dalam Event Cooking Kids & Mom adalah Ibu dan anak
Sasaran dari kegiatan Kunjungan Industriadalah Sekolah sekolah Kejuruan di Indonesia
Sasaran dari kegiatan amal yaitu korban bencana alam dan anak yatim (Panti Asuhan)
4. Pengenalan Public Utama
Dalam pengenalan Public Utama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi profil khalayak berdasarkan, Demografis, Geografis, Psikografis, dan Behaviour. Dengan identifikasi Profil Khalayak tersebut maka dapat dengan mudah Perusahaan mengetahui apa yang menjadi keinginan konsumen dan mempertahankan loyalitas pelanggan.
Di kategorikan berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, status ekonomi dan bidang pekerjaan dimana pada kategori ini perusahaan menetapkan sasaran konsumen dengan segala usia (Kecuali dibawah 1 tahun). Dari isu yang dialami oleh Sriboga Food Group ini bila diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin maka baik pria maupun wanita akan terkena dampak isu, namun yang paling banyak adalah kalangan ibu-ibu rumah tangga. Dari status ekonomi pizza bisa dikonsumsi oleh konsumen dengan kalangan menengah keatas. Karena mereka lebih mudah mendapatkan informasi dari media massa maupun dari mulut ke mulut. Dari bidang pekerjaan hampir setiap profesi rata-rata semua terkena dampak isu.
Geografis
Berdasarkan geografis yang terkena dampak isu dari Sriboga Food Group adalah konsumen Pizza yang sebagian besar tinggal di daerah perkotaan dan daerah yang memiliki banyak pariwisata contohnya di kota- kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Yogjakarta, dan kota besar yang ada di pulau Jawa lainnya.
Psikografis
Berdasarkan Psikografis kebanyakan konsumen di kota metropolitan mempunyai kebiasaan dalam memenuhi kebutuhan makanan cepat saji karena konsumen metropolitan atau yang tinggal di kota-kota besar mereka memiliki gaya hidup yang serba cepat dan instan maka pizza hut menjadi solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka . Sehingga mereka paling rentan untuk terkena dampak isu yang dialami oleh Sriboga Food Group.
5. Penentuan Kebijakan
1. Program Open House
Kebijakan perusahaan dari program Open House ini adalah sebagai berikut :
a. Khalayak yang diundang tidak lebih dari 50rang
b. Kategori yang di undang orang dewasa
2. Media Visit
a. Media yang di undang adalah media cetak dan media televisi
b. Media cetak yang di undang adalah majalah wanita Kartini dan surat kabar Kompas
3. Kegiatan Cooking Kids & Mom
a. Peserta 100 orang
b. Acara ini diselenggarakan secara gratis
c. Acara ini akan mengundang ahli gizi
4. Kunjungan Industri
a. Hanya untuk sekolah-sekolah jurusan tata boga
b. Minimal peserta 50 orang
5. Kegiatan Amal
a. dikhususkan untuk panti asuhan dan bencana longsor
b. sumbangan sudah termasuk dalam pembelian paket tertentu
6. Penentuan Strategis
Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh Sriboga Group adalah segera membentuk tim krisis dan memusatkan semua informasi yang masuk dan keluar hanya melalui Tim PR atau Tim Krisis, serta Menunjuk juru bicara resmi perusahaan dan menentukan seberapa sering CEO perlu dimunculkan dalam berhadapan dengan public.
Kedua, memberikan edukasi dan informasi kepada seluruh karyawan tentang kejadiannya, termasuk Do dan Dont bagi karyawan. Sebab, mereka adalah ambassador perusahaan. Namun, yang juga penting dijaga adalah agar mereka tak terlalu bersemangat menjelaskan situasi yang tak benar-benar mereka pahami. Misalnya, karyawan hanya boleh berbicara sesuai dengan statement yangg diberikan. Bila ada hal lain yang butuh penjelasan lebih lanjut, mereka harus meneruskannya ke Tim Krisis atau Tim PR yang ditunjuk perusahaan. Tim krisis harus mempersiapkan berbagai statement yang berbeda sesuai dengan jenis publiknya, namun dengan pesan yang sama.
Ketiga memonitoring dan mengevaluasi kegiatan yang telah diadakan oleh sriboga group khususnya pizza hut.
7. Kesimpulan
Pada krisis yang dialami Sriboga Food Group khususnya pizza hut ini berasal dari internal dan menyebar luas dengan pemberitaan melalui media yaitu bahan baku yang diisukan menambahkan tanggal exp 3 bulan, maka hal yang harus dilakukan adalah keterbukaan untuk mengembalikan kepercayaan konsumen dalam artian memperlihatkan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pizza hut, memperlihatkan bukan berarti memberitahukan resep pembuatan pizza (rahasia perusahaan) namun hanya memberitahu secara umum standar bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Pizza.
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/09/160904_pizzahut_marugame_expired
1. Identifikasi Krisis
Pemberitaan BBC Indonesia pada 4 September 2016 , tim investigasi gabungan BBC dan Tempo memperoleh sejumlah dokumen, surat elektronik atau email, dan foto-foto dari seorang mantan petinggi di Sriboga Food Group Pizza Hut dan Marugame Udon yang menunjukkan adanya praktik penggunaan bahan makanan yang melampaui masa kedaluwarsa di sebuah jaringan restoran internasional. Sumber yang sudah bekerja lama di grup itu berbicara kepada tim BBC Indonesia dan Tempo dengan syarat identitasnya tidak dibuka
Dalam kasus di atas krisis yang terjadi pada Sriboga Group adalah krisis yang berada pada tahap akut karena sudah tersebar ke media massa. Tahap akut terjadi ketika orang mengatakan : telah terjadi krisis. Banyak perusahaan beranggapan pada tahap inilah krisis mulai terjadi karena tidak berhasil mendeteksi gejala krisis yang terjadi pada tahap prodromal. Pada tahap ini gejala yang semula samar atau bahkan tidak terlihat sama sekali mulai tampak jelas. Krisis akut sering disebut sebagai the point of no return, artinya apabila gejala yang muncul pada tahap peringatan (tahap prodromal) tidak terdeteksi sehingga tidak tertangani, maka krisis memasuki tahap akut yang tidak akan bisa kembali lagi. Kerusakan sudah mulai bermunculan, reaksi mulai berdatangan, isu menyebar luas. Namun demikian, seberapa jauh krisis menimbulkan kerugian sangat tergantung dari para aktor yang mengendalikan krisis. Salah satu kesulitan mengatasi krisis dalam tahap akut adalah intensitas dan kecepatan serangan yang datang dari berbagai pihak yang datang menyertai tahap ini. Kecepatan ditentukan oleh jenis krisis yang menimpa perusahaan, sedangkan intensitas ditentukan oleh kompleksnya permasalahan. Tahap akut bisa dikatakan sebagai tahap antara, dimana waktunya paling pendek diantara tahap tahap lainnya. Bila tahap ini tak terselesaikan maka akan meningkat ke tahap kronis.
2. Penetapan Tujuan
Dalam melakukan manajemen strategis saat terjadi krisis maka perlu ditetapkan beberapa tujuan sehingga dalam penyususan program dapat dilakukan secara struktur. Tujuan yang dilakukan pada Kasus Sriboga Group ini adalah :
1. Mengembalikan kepercayaan atau mengubah opini masyarakat serta mengembalikan citra perusahaan
2. Meningkatkan kembali penjualan
3. Mempertahankan loyalitas pelanggan.
3. Program & Sasaran
PROGRAM
Di dalam manajemen strategis , penentuan sasaran dan program sangat penting karena sebagai media untuk pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dari kasus Sriboga Group tersebut, perlu di tetapkan program dan sasaran untuk mengembalikan reputasi karena jika tidak dilakukan tindakan cepat untuk mengantisipasi krisi tersebut besar kemungkinan krisis akan berkembang dan dapat menurunkan reputasi perusahaan. Maka berikut adalah program yang dapat dilakukan oleh PR Sriboga Group.
Open House & Media Visit
Open House ini dilakukan untuk memperlihatkan kepada public bagaimana proses pembuatan dan bahan bahan dasar yang di gunakan oleh Sriboga Group dalam pembuatan Pizza dan Marugame Udon. Program ini adalah dilaksanakan dengan cara mengundang dan menerima tamu untuk keperluan pencitraan. Tujuan utamanya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan agar dikenal dan populer dikalangan masyarakat karena Program di atas juga mengundang media dengan tujuan untuk menyebarkan informasi pada khalayak sehingga di harapkan dapat mengembalikan kepercayaan dan merubah Opini negatif masyarakat menjadi positif terhadap kasus pemberitaan Sriboga Group. Tidak hanya itu,dengan kembalinya kepercayaan masyarakat tidak menutup kemungkinan target penjualan juga akan meningkat.
Tidak hanya open house dan media visit bekerja sama dengan sekolah-sekolah kejuruan untuk melakukan kunjungan industry juga perlu dilakukan untuk mempertahankan citra.
- Bekerja sama dengan sekolah Tata Boga untuk melakukan kunjungan Industri
Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama Perusahaan dengan Sekolah-sekolah Kejuruan di Indonesia yang berupa kunjungan pelajar khusus nya jurusan tata boga yang bertujuan untuk memperlihatkan proses produksi Pizza. Dimana seorang PR akan turun langsung memberikan edukasi dan informasi terhadap anak anak mengenai standar bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Pizza.
Selain Program di atas, kegiatan lain yang dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat adalah dengan mengadakan
event Cooking Kids & Mom.
- Cooking Kids And Mom
Event ini adalah sebuah kegiatan yang melibatkan kekompakan ibu dan anak. Dimana pada kegiatan ini anak akan belajar langsung membuat dan mengkreasikan pizza nya sendiri. Pada event ini selain kegiatan memasak, juga akan di adakan TalkShow yang mendatangkan pembicara Ahli Gizi untuk memberikan informasi kepada peserta tentang nilai Gizi yang baik untuk anak.
Kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility)
Kegiatan Amal kepada beberapa panti asuhan / bencana alam
Kegiatan amal ini dilakukan dengan cara menyumbangkan 5% dari keuntungan perusahaan untuk beberapa panti asuhan yang ada di Indonesia. Selain itu, juga akan di adakan kegiatan amal untuk membantu korban bencana alam. Dengan ketentuan, setiap pelanggan yang membeli paket Pizza maka mereka telah menyumbangkan Rp. 500,- .
Selain kegiatan kegiatan di atas, agenda lain yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
Publisitas, dimana Sriboga Group melakukan komunikasi kepada publik melalui media massa seperti facebook, twitter, instagram dll atau langsung face to face, dan tidak memerlukan suatu bayaran, baik dari pihak komunikator (PR) maupun dari pihak media massa yang bersangkutan. Dalam membangun citra lembaga instrument ini sering digunakan, terutama jika lembaga tersebut sedang dalam permasalah finasial (deficit).
Periklanan (Advertising), periklanan merupakan suatu kegiatan yang terkait dengan dua bidang kehidupan manusia sehari-hari, yakni ekonomi dan komunikasi. Dengan iklan citra suatu perusahaan bisa menjadi lebih baik. Iklan hanya menyebutkan sisi positif Sriboga Group. Iklan yang terus menerus yang ditayangkan dapat mempengaruhi pola perilaku,pandangan, serta kepercayaan masyarakat. Mungkin periklanan ini cara yang efektif namun biaya yang dikeluarkan pun juga tergolong mahal sehingga lebih efisien menggunakan publisitas melalui media massa dan melalui event-event.
Demonstrasi adalah sesuatu yang bisa mempercepat pengaruh terhadap khalayak sasaran serta meningkatkan citra yaitu demonstrasi. Dalam hal ini penglihatan, pendengaran, dan pemikiran publik bisa terkonsolidasi seketika sehingga menimbulkan penilaian yang bisa mendorong ke arah tindakan publik yang positif. Terutama pandangan atau image akan lebih baik terlihat oleh khalayak
Sales Promotion. Di samping untuk meningkatkan citra perusahaan, promosi juga akan dilakukan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan memberikan rangsangan atau bujukan yang membangkitkan pembelian.
SASARAN
Sasaran dari Program di atas adalah,
Sasaran Peserta dalam Event Cooking Kids & Mom adalah Ibu dan anak
Sasaran dari kegiatan Kunjungan Industriadalah Sekolah sekolah Kejuruan di Indonesia
Sasaran dari kegiatan amal yaitu korban bencana alam dan anak yatim (Panti Asuhan)
4. Pengenalan Public Utama
Dalam pengenalan Public Utama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi profil khalayak berdasarkan, Demografis, Geografis, Psikografis, dan Behaviour. Dengan identifikasi Profil Khalayak tersebut maka dapat dengan mudah Perusahaan mengetahui apa yang menjadi keinginan konsumen dan mempertahankan loyalitas pelanggan.
Di kategorikan berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, status ekonomi dan bidang pekerjaan dimana pada kategori ini perusahaan menetapkan sasaran konsumen dengan segala usia (Kecuali dibawah 1 tahun). Dari isu yang dialami oleh Sriboga Food Group ini bila diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin maka baik pria maupun wanita akan terkena dampak isu, namun yang paling banyak adalah kalangan ibu-ibu rumah tangga. Dari status ekonomi pizza bisa dikonsumsi oleh konsumen dengan kalangan menengah keatas. Karena mereka lebih mudah mendapatkan informasi dari media massa maupun dari mulut ke mulut. Dari bidang pekerjaan hampir setiap profesi rata-rata semua terkena dampak isu.
Geografis
Berdasarkan geografis yang terkena dampak isu dari Sriboga Food Group adalah konsumen Pizza yang sebagian besar tinggal di daerah perkotaan dan daerah yang memiliki banyak pariwisata contohnya di kota- kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Yogjakarta, dan kota besar yang ada di pulau Jawa lainnya.
Psikografis
Berdasarkan Psikografis kebanyakan konsumen di kota metropolitan mempunyai kebiasaan dalam memenuhi kebutuhan makanan cepat saji karena konsumen metropolitan atau yang tinggal di kota-kota besar mereka memiliki gaya hidup yang serba cepat dan instan maka pizza hut menjadi solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka . Sehingga mereka paling rentan untuk terkena dampak isu yang dialami oleh Sriboga Food Group.
5. Penentuan Kebijakan
1. Program Open House
Kebijakan perusahaan dari program Open House ini adalah sebagai berikut :
a. Khalayak yang diundang tidak lebih dari 50rang
b. Kategori yang di undang orang dewasa
2. Media Visit
a. Media yang di undang adalah media cetak dan media televisi
b. Media cetak yang di undang adalah majalah wanita Kartini dan surat kabar Kompas
3. Kegiatan Cooking Kids & Mom
a. Peserta 100 orang
b. Acara ini diselenggarakan secara gratis
c. Acara ini akan mengundang ahli gizi
4. Kunjungan Industri
a. Hanya untuk sekolah-sekolah jurusan tata boga
b. Minimal peserta 50 orang
5. Kegiatan Amal
a. dikhususkan untuk panti asuhan dan bencana longsor
b. sumbangan sudah termasuk dalam pembelian paket tertentu
6. Penentuan Strategis
Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh Sriboga Group adalah segera membentuk tim krisis dan memusatkan semua informasi yang masuk dan keluar hanya melalui Tim PR atau Tim Krisis, serta Menunjuk juru bicara resmi perusahaan dan menentukan seberapa sering CEO perlu dimunculkan dalam berhadapan dengan public.
Kedua, memberikan edukasi dan informasi kepada seluruh karyawan tentang kejadiannya, termasuk Do dan Dont bagi karyawan. Sebab, mereka adalah ambassador perusahaan. Namun, yang juga penting dijaga adalah agar mereka tak terlalu bersemangat menjelaskan situasi yang tak benar-benar mereka pahami. Misalnya, karyawan hanya boleh berbicara sesuai dengan statement yangg diberikan. Bila ada hal lain yang butuh penjelasan lebih lanjut, mereka harus meneruskannya ke Tim Krisis atau Tim PR yang ditunjuk perusahaan. Tim krisis harus mempersiapkan berbagai statement yang berbeda sesuai dengan jenis publiknya, namun dengan pesan yang sama.
Ketiga memonitoring dan mengevaluasi kegiatan yang telah diadakan oleh sriboga group khususnya pizza hut.
7. Kesimpulan
Pada krisis yang dialami Sriboga Food Group khususnya pizza hut ini berasal dari internal dan menyebar luas dengan pemberitaan melalui media yaitu bahan baku yang diisukan menambahkan tanggal exp 3 bulan, maka hal yang harus dilakukan adalah keterbukaan untuk mengembalikan kepercayaan konsumen dalam artian memperlihatkan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pizza hut, memperlihatkan bukan berarti memberitahukan resep pembuatan pizza (rahasia perusahaan) namun hanya memberitahu secara umum standar bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Pizza.
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/09/160904_pizzahut_marugame_expired
Comments
Post a Comment